Ada satu ungkapan yang acap kali membuat perempuan bersemu merah, bangga, dan menjadi bersemangat ketika dilontarkan. Namun, bila melihat kenyataan yang terjadi di masyarakat belakangan ini, maka ungkapan tersebut laksana pisau bermata dua. Bukan saja membanggakan tapi dapat pula menjadi penanda keserakahan. Behind a great man, there is a great woman.
Gandhi The Man mengalihkan perhatian saat sedang merapikan isi lemari buku untuk menyisihkan waktu sejenak, membolak-balik (kembali) lembarannya. Ada banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dari catatan perjalanan Mahatma Gandhi, dalam buku yang ditulis oleh Ekhnath Easwaran ini. Pelajaran yang dapat dijadikan cermin bagi setiap jiwa yang punya niat kuat untuk menikmati hidup dengan ketenangan dan kedamaian yang selalu lekat di hati. Kenapa mesti diniatin? Karena pilihan jalannya tak mudah untuk dijalani.
Siapa yang tak mengenal Gandhi? Di balik nama besar Gandhi, berdiri seorang perempuan yang namanya sangat jarang diangkat ke permukaan, Kasturba.
Ketika Gandhi mendapat pengakuan sebagai pengacara sukses di Natal, Afrika Selatan; segala kenikmatan dan kenyamanan hidup dengan gampang dapat diraihnya. Setelah segala usaha keras, jatuh bangun dijalani untuk menggapai cita, adalah wajar jika seseorang ingin mengubah gaya hidup, status diri dan keluarganya agar terlihat lebih baik dan bermartabat.
Dengan segala kemudahan yang bisa diraupnya, Gandhi pun dengan gampang dapat menggunakan setiap kesempatan untuk memanjakan diri dan keluarganya dengan kesenangan duniawi. Dan, kesempatan itu semakin terbuka dengan membanjirnya hadiah yang dikirimkan oleh masyarakat India yang tinggal di Natalsebagai tanda terima kasih atas jasa Gandhi dalam membantu mereka. Namun, hadiah berupa emas, perak bahkan berlian itu malah membuat Gandhi tak bisa tidur. Setelah melalui pergulatan bathin, Gandhi memilih tidak memanfaatkan hadiah tersebut untuk kepentingan pribadi tapi digunakan untuk organisasi dan pelayanan masyakarat. Keputusan berat yang tentu saja mengundang amarah dari Kasturba. Setelah bertahun-tahun menderita, kenapa dirinya tak boleh menikmati buah dari pekerjaan mereka?
Cinta tidak pernah meminta, ia selalu memberi. Cinta selalu menderita, tidak pernah membenci, tidak pernah membalas dendam demi dirinya sendiri – [Mahatma Gandhi]
Siapa yang dapat bertahan pada kemilau godaan duniawi? Mereka yang bisa bersyukur atas segala nikmat yang dikaruniakan di dalam hidup dan tak punya niat untuk memiliki yang bukan menjadi haknya. Pertengkaran demi pertengkaran mewarnai kehidupan rumah tangga Gandhi karena pilihan yang tak mudah itu. Pengorbanan, mematikan ego, belajar untuk menghargai dan menghormati, mencintai dan mengasihi hingga bebannya ditanggung bersama. Keputusan yang pada akhirnya diakui oleh Gandhi sebagai pilihan yang membuatnya dapat bertahan pada godaan dunia.
Adalah Kasturba yang membuatnya belajar untuk menetralisir emosi, menghormati istrinya dan membuatnya berharga dan terhormat di mata perempuan yang dinikahinya pada saat mereka masih belia, usia 13 tahun. Kasturbai menemani langkah Gandhi bahkan ikut menikmati sumpeknya ruang tahanan ketika Gandhi dipenjara. Perempuan yang diakui Gandhi sebagai his true half life.
Pernikahan mereka telah berhasil melewati berbagai ujian yang membuat mereka selalu bersama dan saling melengkapi serta mendukung selama 61 tahun. Kasturba meninggal karena serangan jantung di pangkuan Gandhi saat mereka berada dalam tahanan rumah di Aga Khan’s Palace, 22 Februari 1944 pada usia 74 tahun.
Benar, ada perempuan perkasa di belakang lelaki yang sukses. Tergantung mau menilai kesuksesannya dari segi apa? Sukses bertahan melawan godaan dunia yang gampang melenakan ataukah menuju kehancuran? Percayalah, masih ada perempuan bijaksana yang memilih untuk tidak menonjolkan diri dan tetap menjadi pendorong serta pendamping setia bagi lelakinya bahkan dalam keadaan yang sulit sekali pun. Pada posisi mana kau tempatkan dirimu? saleum [AdminPK].
Perempuan Keumala 
Kata mutiara dari Gandhinya keren banget. Izin jadiin status ya mbak 🙂
Sama halnya dengan Mother Teresa ya mbak.
Silakan mas Yan, terima kasih sudah berkunjung. Keep inspiring ya
Selama ini kalau membaca tentang Gandhi adalah tentang keteguhan dan kerendahan hatinya. Bahwa Gandhi mempunyai seorang wanita perkasa di belakangnya baru saya baca di sini, Kak Olive. Emang kurang piknik banget saya …
Saya doakan para lelaki yang membaca post ini akan dan punya Kasturba dalam hidup mereka. Sementara yang perempuan mampu menciptakan dirinya seperti kasturba. Karena Puncak tertinggi dari relasi lelaki dan perempuan adalah ketika mereka saling memahami dan berusaha melihat yang terbaik dari diri pasangannya. Amin
terima kasih sudah mampir mbak Evi, memang sangat jarang yang mengulas pendamping Gandhi. jadi penasaran kan pengen tahu lebih banyak tentangnya